Bicara soal wisata Indonesia itu tidak akan pernah ada habisnya. Sebagai salah satu provinsi dari 38 provinsi di Indonesia, Jawa Barat punya berjuta potensi wisata yang bisa dinikmati. Wisata Jawa Barat terkenal dengan wisata alamnya yang luas membentang, dari ujung ke ujung hijau dan memanjakan mata menyegarkan siapa saja yang menikmatinya. Maka tidak berlebihan ketika ada ungkapan “Bumi pasundan lahir saat tuhan sedang tersenyum” (MAW.Brouwer).
Bukan cuma Bandung yang memang sohor dengan wisata-wisata alamnya, tetapi hampir di tiap daerah di Jawa Barat memiliki wisata alam yang khas dengan keunikannya masing-masing. Termasuk juga di Tasikmalaya, daerah sebelah tenggara Bandung ini ternyata memiliki banyak sekali tempat wisata, salah satunya wisata alam keren yang bisa menjadi tujuan wisata teman-teman. Yes, Wisata Gunung Galunggung.
Gunung Galunggung merupakan gunung api yang masih aktif sampai sekarang. Meski aktif, sejauh ini masih relatif aman untuk dikunjungi dan di daki. Menurut data, terakhir kali erupsi tahun 1982-1983.
.Sebenarnya Wisata Gunung Galunggung sudah sangat terkenal dan diminati sejak dahulu, setidaknya oleh warga lokal Tasikmalaya, Garut dan sekitarnya. Meski untuk pengunjung dari luar kota mungkin masih kurang familiar ya, mungkin karena Tasik kurang terkenal sebagai kota wisata yang mana para pelancong dari luar mungkin masih kebingungan ketika akan mengunjungi Tasikmalaya. Mau ngapain ya? Ada wisata apa saja disana?
Baca Juga: Sekelumit Cerita Anak Gunung Krakatau Sebelum meletus
Masih sedikitnya wisata-wisata andalan serta minimnya penyebaran informasi melalui media-media sosial mungkin salah satu penyebabnya. Padahal Tasikmalaya memiliki begitu banyak potensi yang bisa di gali dan ditawarkan kepada pengunjung. Hanya melipir sedikit dari hiruk pikuk dan kemegahan wisata di Bandung, kita sudah bisa menikmati wisata-wisata yang berbeda di Tasikmalaya. Apalagi sekarang semakin mudah saja, dengan banyaknya pilihan transportasi dari (dan ke) Tasikmalaya.
Cara Menuju dan HTM Wisata Gunung Galunggung
Wisata Galunggung terletak di desa Linggajati, Kab. Tasikmalaya, sekitar 17 KM atau kurang lebih 45-60 menit dari pusat kota Tasikmalaya. Untuk menuju kesana bisa ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi (motor dan mobil) ataupun kendaraan umum. Rute menggunakan kendaraan pribadi jika dari pusat kota Tasikmalaya melewati Jl. RAA Wiratanuningrat ke Jl. Dewi Sartika lalu ke Jl. Bantarsari kemudian berakhir di Jl. Cipanas Galunggung. Set aja di google maps. Sedangkan jika ingin menggunakan kendaraan umum bisa naik angkot dari Terminal Indihiang Tasikmalaya jurusan Cipanas Galunggung (angkot berwarna hijau) dengan ongkos 15K (per jan 2019). Angkot tersebut akan mengantarkan kita sampai lokasi Wisata Air Panas Galunggung (loket I). Sebenarnya lokasi ini masih di kaki gunungnya, jadi jika teman-teman berniat untuk ke Kawah Gunung Galunggung perlu menyambung ojek dari lokasi tempat turunnya angkot tersebut.
Sebenarnya kalau mau dari loket I itu bisa jalan kaki menuju pintu masuk kawah, tapi lumayan loh, sekitar 4KM menyusuri jalan aspal dengan medan menanjak. Saya sih sarankan naik ojek saja ya untuk save tenaga buat naik tangga ke puncak kawahnya nanti. Untuk ongkos ojek berkisar 15-25K, pintar-pintar nawar saja.
Melewati loket 1 pengunjung harus membayar sebesar 5K/orang, setalah lewat loket 1 ini tujuan pengunjung bisa ke pemandian air panas atau ke kawah Galunggung. Jika mau menuju wisata kawah di atas ada loket yang ke-2 dan kembali dan bayar 5K/orang (khusus camping bayarnya 15K/orang). Lokasi loket kedua tersebut berada dekat kebun pinus, masih beberapa ratus meter dari lokasi tangga ke kawah.
Perjalanan Menuju Gunung Galunggung
Perjalanan saya ke Gunung Galunggung diawali dari Sukabumi lalu ke Bandung, menaiki KA Pangandaran (Bandung - Banjar) yang sedang promo hanya dengan biaya 1000 rupiah sekali jalan.
Sesampai di Tasikmalaya sebenarnya saya tidak langsung menuju Gunung Galunggung, karena hari sudah sore sekitar pukul 3, sedangkan perjalanan ke Galunggung dari kota Tasik masih sekitar 1 jam. Akhirnya kami (saya dan rombongan) menginap terlebih dahulu di kota Tasikmalaya.
Saya merasa perlu merekomendasikan tempat saya menginap, siapa tau berguna untuk teman-teman pembaca. Mengingat di kota Tasikmalaya belum menjamurnya penginapan-penginapan murah apalagi yang berbentuk rumah untuk rombongan. Dan yang paling penting, saya merekomendasikan karena saya puas menginap disana. Hehe.
Kami bermalam di Almeria House Lake And Hill View, 5 menit berjalan kaki dari (dan ke) Wisata Situ Geude Tasikmalaya. Lokasi sangat nyaman dan kawasan nya tenang. Berada di lingkungan Perumahan Andalusia.
Waktu itu booking via Airbnb tapi jika teman-teman suatu waktu perlu dan males booking online, bisa langsung hubungi Bu Yeyet sebagai tuan rumah. Bu yeyet host yang sangat baik, informatif serta memfasilitasi kami sangat lengkap selama disana.
Kontak Bu Yeyet: 0812-2220-075
Setelah menginap 1 malam keesokannya kami baru menuju Gunung Galunggung, berangkat dari penginapan pukul 10 dan baru sampe lokasi sekitar pukul 12 siang, plus mampir tempat rental outdoor dulu. Nah, bagi teman-teman dari luar kota yang ribet bawa peralatan kemah dari rumah. Bisa sewa di Tasikmalaya langsung. Ada beberapa jasa rental outdoor di Tasikmalaya. Kemarin kami menggunakan jasa Malindo Outdoor. Lokasinya berada di pusat kota, lumayan dekat dengan stasiun.
Kontak Malindo Outdoor: 0813-2014-7000
Baca Juga: Panduan Mendaki Gunung Lembu Purwakarta
Sempat istirahat solat dan jajan-jajan dulu di warung sekitar basecamp gunung galunggung, lalu melanjutkan pendakian sekitar pukul 2 siang ke Puncak Gunung Galunggung melewati tangga yang 620 anak tangga itu. Tapi kalau males capek, sekarang gak usah khawatir, karena ada jasa ojek sampai ke puncak dengan cukup membayar 35K saja.
Loh? Ojek naik tangga???
Gak dong, ada jalur khusus untuk sepeda motor. Jalur nya berada di pojok dekat tower dan mushola. Jalur itu juga boleh dipakai untuk pejalan kaki, seperti kemarin pun, saat naik mencoba jalur itu. Katanya lebih landai dan gak capek. Tapiii.. capek. Haha.
Jalur nya memang cukup landai, hanya awal-awal saja kemiringannya hampir 90 derajat, setelah itu enak. Berupa jalan setapak yang beberapa bagian sudah di cor dan sebagian lagi berupa jalan pasir atau bebatuan. Dan plus nya pemandangan melalui jalur ini indah banget.
Fasilitas di atas Gunung Galunggung cukup lengkap. Banyak warung-warung warga, yang kalau weekend akan buka 24 jam. Ada toilet, bahkan sedang dibangun mushola juga yang akan menambah lengkap fasilitas. Dan tidak lupa yang menjadi hajat hidup manusia zaman now, internet. jaringan seluler diatas 4G lho, meski hanya provider tertentu. Cocok lah mendapat predikat Gunung Bintang 5 nya Jawa Barat. Hehehe.
Beruntungnya kami saat itu tidak hujan, padahal januari kemarin cuaca sedang tidak karuan. Hujan terus menerus sepanjang Januari, termasuk di Tasikmalaya juga. Seperti kata warga sana, biasanya tasik hujan wae. Tapi hari itu 28 Januari Alhamdulillah cerah, camping pun nyaman meski kesepian. Haha.
Iya, karena bukan weekend, sehingga tidak banyak yang berkemah di atas. Cuma kami dong! Bahkan warung-warung warga pun tidak ada yang buka. Tapi tiba-tiba ada 1 rombongan yang datang untuk gelar tenda saat malam hari, jadi ada temen deh. Gunung Galunggung memang termasuk gunung yang sepi, tidak terlalu menjadi favorite para pendaki. Kenapa ya? Padahal keren banget lho di atas. Apa karena terlalu mudah?
Sebenarnya untuk pengunjung yang naik turun selalu ada tiap hari, paling tidak sampai jam 7 malam. Biasanya pengunjung lokal, sehingga dia pergi-pulang tanpa menginap. Alasan mengapa datang sore – malam karena pemandangan diatas saat malam ternyata tidak kalah keren.
ketika malam tiba, pemandangan alam yang hijau diganti dengan pemandangan lampu-lampu kota (city light) Tasikmalaya. Keren abis deh. Diatas ada fasilitas skydeck untuk menikmati pemandangan malam dari puncak Gunung Galunggung. Katanya sih ada air terjun warna-warni juga. Tapi saya tidak tau persisnya dimana.
Curug Agung namanya. Air Terjun yang dilengkapi lampu-lampu, sehingga kalau malam terlihat kelap-kelip berwarna-warni. Hampir mirip dengan Air Terjun Pelangi yang ada di Bandung.
Untuk punggungan gunung galunggung sendiri sangat luas, melingkar mengitari kawah atau danau di bawah sana. Punggungan ini bisa dikatakan juga puncak nya Gunung Galunggung, karena tempat finish pendakian serta tempat berkemah pengunjung. Saking luasnya, kami pun tidak sempat mengitarinya. Belum lagi disana banyak ditemukan monyet-monyet liar sehingga nyali menciut untuk explore lebih jauh dari camping ground yang lokasinya disekitar warung-warung warga.
Tapi monyet-monyet tidak mengganggu kok. Sangat aman diatas.
Tidak banyak aktifitas yang dilakukan saat malam di Gunung Galunggung. Hanya menikmati pemandangan sekitar yang disuguhkan, sambil masak-masak dan ngobrol, hingga akhirnya terlelap dibalik tenda. Semakin malam angin semakin besar. Saya pribadi sempat beberapa kali terbangun dari tidur karena terpaan angin yang mengoyangkan tenda. Tapi tidak panik sih, karena sebelumnya pun sudah diberitahu oleh pemilik warung sebelum beliau pulang, bahwa anginnya sedang besar, jadi jangan kaget katanya.
Cuma masalahnya suhu jadi lebih dingin. Sebenarnya di Gunung Galunggung itu sangat normal, tidak terlalu dingin bila dibandingkan gunung-gunung lain yang lebih tinggi. Jadi tidak perlu bawa perlatan yang ribet-ribet ya untuk camping disana. Kami pun tidur tanpa sleeping bag, hanya dengan jaket seadanya saja dan nyaman-nyaman saja.
Angin besar kembali datang pagi hari saat kami sedang packing untuk turun. Bahkan lebih besar dari semalam kayaknya. Tenda saja hampir terbang. Haha. Tapi aman.
Kami turun sekitar pukul 9 pagi, melalui jalur tangga. Enak banget nih kalau untuk perjalanan turun, tidak akan menguras keringat. Hanya sekitar 10 menit saja, kami sudah melewati 620 anak tangga sampe bawah.
Baca Juga: Panduan Naik Bus Wisata Bandung Gratis
Sebelum melanjutkan perjalanan pulang, kami beres-beres dulu di mushola sekitar basecamp. Mandi, dll. Air nya dingin, seger banget.
Menurut info di kaki Gunung Galunggung banyak terdapat air terjun. Hanya lokasinya cukup berjauhan dengan tempat pendakian Gunung Galunggung. Sehingga saya dan teman-teman tidak bisa sekalian pergi kesana, karena keterbatasan waktu. Kayaknya sih kudu naik kendaraan pribadi juga.
Wisata Gunung Galunggung sangat recommended tempatnya. Harusnya sih bisa bersaing dengan wisata-wisata gunung di daerah sekitarnya seperti garut. Tapi saya yakin, suatu saat nanti akan semakin banyak tujuan-tujuan wisata di Tasikmalaya sehingga menarik perhatian banyak wisatawan untuk berkunjung kesana.
Akhir kata semoga informasi tentang Gunung Galunggung ini berguna dan bisa memberikan referensi untuk teman-teman yang ingin atau berkesempatan mengunjungi Tasikmalaya.
Rangkuman Informasi Seputar Biaya di Gunung Galunggung Terupdate
Berikut saya rangkum biaya transportasi ke Gunung Galunggung dengan kendaraan umum.- tarif angkot dari Terminal Indihiang Tasikmalaya 15K tujuan Cipanas Galunggung.
- Ojek dari Cipanas sampai pintu pendakian 15-25K, kalau jalan kaki kurang lebih 4KM (jauuuuh).
- Ojek menuju kawah dari start point pendakian 35K. Medan menanjak, kalau naik ojek mungkin sekitar 5 menit sudah sampai ke puncak. Yang senang petualang lebih enak jalan kaki.
- Tarif masuk 5K+5K (ada 2 loket), kalau camping 5K+15K. Parkir sudah termasuk, atau bayar lagi seikhlasnya.Toilet di puncak 3K/1x.
- Harga makanan dan minuman di warung-warung sekitar puncak standar tempat wisata (Aqua 600ml 5K, 1500ml 10K).
Barangkali ada yang belum di infokan atau kurang jelas. Silahkan ditanyakan saja :)
Budayakan Comment Setelah Membaca :)
8 komentar