Sekitar pukul 14.00 kami bertolak ke Yogyakarta dari Solo, menumpang kereta lokal Prambanan Express. Kereta Melaju cepat, dan kami pun menikmati perjalanan sambil sesekali terkantuk-kantuk. Maklum sejak semalam belum tidur sama sekali.
Oh, Hi! bagi yang membaca langsung ke bagian ini, saya sarankan untuk membaca bagian 1 nya dulu ya. Artikel ini lanjutan dari cerita perjalanan Explore Jawa Tengah Bagian 1.
Di artikel sebelumnya sudah diceritakan mengenai perjalanan singkat saya dan teman-teman di kota pertama yang kami kunjungi, yaitu Solo.
Kereta Prambanan Express atau Prameks mengantarkan kami menuju Jogja, melewati beberapa stasiun sebelum sampai ke Stasiun Tugu, Yogyakarta. Yaitu dimulai dari Stasiun Solo Balapan, Stasiun Purwosari, Klaten, Brambanan, Maguwo, lempuyangan, Yogyakarta, dan si ular besi masih lanjut sampai stasiun Kutoarjo. Jadi stasiun Yogyakarta itu bukan stasiun akhir ya. Oh ya, tarif kereta lokal ini sangat terjangkau sekali. Yaitu hanya 8.000,- saja. Murah sekali ya.
Tiba di Yogyakarta
Sekitar 1 jam lamanya perjalanan Solo – Yogya dengan kereta Prameks. Akhirnya kami sampai di Stasiun Tugu Yogyakarta sekitar pukul 15.00 lewat dikit. Langsung menuju hotel kami di Jl. Mataram yang sangat dekat dengan Malioboro Street atau Jl. Malioboro. Hotel kami tepatnya persis di belakang Malioboro Mall.
Baca Juga: Explore Kulon Progo dan City Tour Jogja
Sesampainya di Hotel, istirahat dan bersih-bersih. Tidak ada agenda sore sampai malam itu. Kami ingin beristirahat saja, karena besok rencananya akan melanjutkan petualangan. Tapi rasanya kurang pas ya, kalau di Yogya gak jalan-jalan malam di Malioboro. Yang akhirnya malam itu pun kami keluar dengan niat makan malam, dan cuci mata di Jalan Malioboro. Jalan kaki dari hotel hanya sekitar 5 menit atau kurang lebih 500 meter saja jaraknya.
Setelah puas makan malam, dan sedikit belanja cendramata, kami kembali dan langsung bersiap istirahat atau tidur. Jumat, 26 April 2019 kami siap untuk melanjutkan perjalanan dengan mengexplore kota Yogyakarta. Kami memang bukan kali pertama menginjakan kaki di Jogja, tapi masih banyak sekali tempat wisata yang belum sempat di kunjungi. Terlebih tempat wisata di pusat kota Jogja. Makanya, hari itu kami mengagendakan untuk mengexplore wisata-wisata dekat pusat kota saja. Yaitu pertama di mulai dari Taman Sari.
Taman Sari, Ex Taman Keraton yang Menawan
Taman sari adalah situs bekas taman atau kebun istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Kebun ini dibangun pada zaman Sultan Hamengku Buwono I (HB I) pada tahun 1758-1765/9. Awalnya, taman yang mendapat sebutan "The Fragrant Garden" ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan dan lorong bawah air.
Ternyata Taman Sari itu sangat besar ya. Saking besarnya kami sampai bingung dan nyasar-nyasar.Jadi, di dalam area Taman Sari itu banyak perkampungan padat penduduk gitu. Setiap kita mau pindah spot/lokasi, kita musti melewati rumah-rumah warga dulu. Gimana gak bingung coba, dan bagaimana bisa kita sebagai orang awan menyangka kalau masih banyak spot/ruangan bagian dari taman sari diluar sana. Sedangkan disekeliling adalah rumah-rumah penduduk.
Mungkin yang jadi perkampungan itu awalnya adalah bagian dari Kraton Taman Sari. Entah bagaimana asal mulanya bisa jadi kawasan penduduk seperti itu. Supaya gak bingung, banyak warga lokal kok yang menawarkan untuk menjadi guide. Kalau kelebihan uang, mungkin teman-teman bisa pakai guide, itung-itung membantu perekonomian warga sekitar juga.
Kalau kami sih kemarin tidak, maklum dompet tipis. Meskipun harus muter-muter dulu. Yang lucu, pas cari-cari jalan keluar, malah nyasar ke dapur orang. Tapi berkat nyasar-nyasar itu, akhirnya kami diberitahu seorang bapak untuk lokasi spot-spot di Taman Sari itu. Spot paling ciamik dan paling rame diburu yaitu spot tangga ini.
Untuk ber-foto di spot ini siap-siap deh antri. Jangan dibayangkan bisa seciamik photo orang-orang yang bersih begitu. Kecuali memang sedang sepi pengunjung. Saya saja sampai skip, cuma mampir tanpa berphoto. Hehe. Males antri. Spot tersebut namanya Sumur Gumuling. Untuk menuju kesana, harus keluar bangunan utama Taman Sari dulu. Ambil pintu keluar kiri, melewati perkampungan dulu kurang lebih 5 menit. Lumayan bingung, karena keluar masuk gang. Untungnya saat itu ada guide yang lagi nganter tamu, ngintil aja deh di belakang. Maaf dan makasih ya mbak guide.
Sebelum masuk tiap spot kita akan di cek tiket. Jangan sampe ilang ya! Banyak tuh kejadian gak bisa masuk spot atau ruangan, gara-gara gak bisa kasih lihat tiket. Oya tiket masuk ke Taman Sari yaitu 5000,- per orang (diluar parkir).
Explore Candi-Candi di Sleman
Puas mengeliling Taman Sari, kita lanjutkan perjalanan ke daerah Sleman. Rencananya mau wisata Candi-candi di sleman. Pilihan pertama jatuh kepada Candi Sambisari. Kenapa Candi Sambisari, kenapa tidak yang lain?
Awalnya hanya iseng saja, ingin coba-coba, karena Candi Sambisari tidak terlalu familiar di telinga. Ternyata setelah disambangi, not bad lah ya.
Candi Sambisari mungkin tidak setenar candi-candi di Yogyakarta yang lain seperti Prambanan, Ratu Boko, Candi Ijo, dll. Tetapi Candi Sambisari cukup menarik menurut saya. Pemandangan yang ditawarkan, yaitu pohon-pohon rindang dan rumput-rumput hijau cukup membuat teduh cuaca Jogja yang panas sekali siang itu. Tiket masuknya pun sangat terjangkau, yaitu 3000,- per orang, sedangkan parkir motor 2000 saja.
Lokasinya berada di Purwomartani, Kec. Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kurang lebih 30 menit dari pusat kota Yogya. Enak banget buat santai, menepi dari macetnya kota. Apalagi dikelilingi pepohonan rimbun dan pemandangan hijau. Sejuk banget kan.
Setelah puas mengelilingi Candi Sambisari yang hanya 2 bangunan saja, kita lanjutkan perjalanan ke tempat selanjutnya. Inginnya masih explore Candi lain. Karena ada banyak Candi-candi yang saling berdekatan lokasinya, diantaranya: Candi Abang, Candi Kalasan, Candi Gebang, Candi Banyunibo, hingga Candi yang terkenal yaitu Candi Prambanan dan Ratu Boko. Semuanya berada di kabupaten Sleman.
Tapi berhubung hari mulai sore, kami memutuskan untuk skip dan mengunjungi destinasi lain yang ternyata yang terakhir di hari itu yaitu Tebing Breksi.
Baca Juga: Explore Solo, Keraton dan Ex Pabrik Gula De Tjolomadoe
Tebing Breksi, Bekas Area Tambang yang Disulap Jadi Tempat Wisata
Sesuai namanya, tempat wisata ini merupakan perbukitan batuan breksi. Tebing batuan breksi yang memiliki corak yang indah menjadi daya tarik tersendiri yang ditawarkan temapt ini. Banyak wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan, dan ber-swafoto.
Lokasinya yang berada di dataran tinggi, sehingga pemandangan nya sangat bagus. Berdekatan dengan Candi Ijo, yang kalau cuaca sedang bagus merupakan salah satu spot terbaik melihat matahari terbenam.
Waktu pun menunjukan pukul 6 sore, kami pun kembali bergegas menuju hotel di pusat kota. Tidak lupa mampir makan malam menyantap kuliner khas Jogja. Rencananya esok hari kami akan melanjutkan petualangan ke daerah Gunung Kidul. Sebuah kabupaten di prov. Yogyakarta yang lokasinya cukup jauh ke arah timur berbatasan dengan kabupaten Wonogiri.
Gunung Kidul terkenal dengan wisata Bahari, yaitu memiliki pantai-pantai yang bagus. Kami pun tidak ketinggalan untuk mengexplore pantai-pantai di Gunung Kidul. Klik untuk ulasan Explore Pantai-pantai Gunung Kidul Jogja.
Budayakan Komentar Setelah Membaca
Posting Komentar