Mungkin artikel ini lebih cocok untuk para pemula yang belum ngerti wilayah Jogja (seperti saya). Maksudnya, untuk yang sudah sering atau tinggal di Jogja akan tidak asing dengan objek-objek yang akan saya bahas disini. Informasi-informasi serupa juga sudah banyak di share di Internet, hanya saja di artikel ini akan terangkum secara padat juga tentunya akurat (karena sesuai pengalaman pribadi).
Artikel ini ditulis oleh saya sebagai pendatang, bukan penduduk asli Jogja. Jadi, mohon maaf sebelumnya apabila menemukan sedikit kekeliruan dalam penyebutan nama tempat, alamat, atau informasi lainnya.
Kenapa saya tertarik untuk sharing referensi tempat wisata dan kuliner di Jogja?
Karena, saking seringnya saya melihat teman-teman (terutama di forum-forum Backpacker) yang menanyakan hal yang sama. Penginapan Jogja, wisata Jogja, kuliner Jogja.Terutama untuk yang baru pertama kali kesana, memang akan sedikit kebingungan dan masih gelap tentang tempat-tempat di Yogyakarta. Itu juga yang saya rasakan sebelum pergi kesana, karena jujur saja ini kali pertama saya mengunjungi Jogja untuk berwisata.
Siapa yang tidak kenal Jogja, dan siapa yang tidak ingin ke Jogja. Kota Istimewa ini sudah menjadi kota wisata kedua teramai setelah Bali (mungkin). Dilihat dari antusiasme wisatawan yang memilih Jogja untuk menjadi tempat berlibur, maka sudah tidak aneh lagi kalau Jogja akan sangat rame ketika musim liburan atau sekedar weekend.
Kata orang, Yogyakarta itu miniaturnya Indonesia. Kata orang juga, Jogja itu ngangenin. Dan karena kata orang-kata orang tersebut saya pun semakin penasaran untuk pergi kesana. Dengan bermodalkan informasi sana-sini, dari teman-teman group, dari internet, saya mantap pergi kesana dengan itinerary yang sudah tersusun.
Sekitar akhir September 2017 saya berangkat menggunakan kereta malam dari Jakarta menuju Yogyakarta. Berangkat sekitar pukul 10 malam, dan sampai di stasiun besar Yogyakarta (Tugu) sekitar pukul 6 pagi. Perjalanan cukup melelahkan, karena saya berangkat dari rumah (Sukabumi) sudah dari Jam siang. Menuju Bogor terus ke Jakarta, lanjut Yogyakarta (semuanya menggunakan kereta).
Informasi pertama: Untuk berkeliling Jogja kita bisa menyewa kendaraan bermotor, roda dua & empat. Karena saya hanya pergi berdua dengan sahabat saya yaitu si empu blogging Igniel, akhirnya kami menyewa motor saja. Sangat banyak tempat-tempat rental kendaraan di Jogja, tidak hanya itu jasa ojek wisata juga banyak. Jadi buat yang gak bisa bawa kendaraan sendiri, bisa pakai jasa ojeknya. Mas-nya bisa sekalian dijadikan guide juga.
Untuk penyewaan motor saya merekomendasikan TranSip Renta, tarifnya 60K / 24 Jam tipe motor matic. Kalau yang lain kebanyakan 70K, 75 – 80K/ 24 Jam, lumayan bisa berhemat sedikit.
Untuk fasilitasnya hampir sama saja dengan yang lain, Helm (2), Jas Hujan (2) & gratis antar jemput kendaraan. Jadi kita tidak perlu cari alamat rentalnya, tinggal janjian kendaraan akan diantar ke tempat kita. Begitupun setelahnya, kendaraan akan di ambil ketempat kita. Enak toh? Tentu. Customer service nya juga fast respon banget, nganter dan jemput kendaraan tepat waktu.
Kurang lebih pukul 8AM kendaraan diantarkan oleh TranSip Rental ke stasiun Tugu Yogyakarta. Perjalanan pun di mulai.
Hari Pertama di Jogja
Sebelum lanjut berwisata alam, kami hendak mencari pengganjal perut terlebih dahulu. Referensi tempat kuliner untuk mencari sarapan di Jogja 'katanya' bisa ke daerah Wijilan, tempat nya dekat dengan Kraton / Alun-alun Jogja.
Disana pusat nya penjual gudeg. Tapi kalau pagi ternyata baru sebagian saja yang buka dan masih sepi. Kami pun berniat mencari tempat lain dan akhirnya menuju Alun-alun kraton. Disana pun sama, masih sangat sepi pagi itu. Hanya anak-anak sekolah yang sedang berolahraga di lapangan alun-alun. Untuk pedagangnya sendiri kami hanya menemui pedagang soto berjejer. Akhirnya, kami putuskan mampir ke salah satunya cohoeshouseofpizza.com.
Bukan Jogja namanya kalau serba mahal. Makanan di Jogja terkenal murah-murah. Ternyata, untuk soto sebanyak itu hanya seharga Rp. 9000,- saja (sudah plus nasi), sate ati 2000,-, teh manis hangat hanya 1.000,- rupiah, Total 11K. Cukup murah jika dibandingkan tempat makan pinggir jalan di kota lain, yang biasanya diatas 15K.
Hari pertama di Jogja, kami menuju daerah Kulonprogo untuk menyusuri wisata alam yang ada disana. Salah satu tempat wisata yang sudah cukup terkenal di Kulonprogo yaitu Kalibiru.
Dari pusat kota Yogyakarta sekitar 1 jam lamanya menuju daerah Wates. Jalanan lurus tidak membingungkan. Selain bisa menggunakan GPS sebagai penunjuk arah, disana juga sudah banyak terpasang plang untuk bantuan. Jadi gak perlu takut kesasar ya.
Setelah melewati jalan perbukitan berbelok-belok dan menukik, akhirnya sampai lah kita di wisata alam Kalibiru. Tarif masuk 5000,-/orang + parkir di tempat penduduk 2000,-, total 7000,- kita sudah bisa menikmati pemandangan eksotis dari perbukitan dengan view Waduk Sermo dibawah sana.
Di Kalibiru terdapat fasilitas / spot foto supaya angel untuk berfoto kita semakin yahud. Hanya saja, untuk berfoto disana dikenakan tarif tambahan mulai 10k – 35k/orang. Dan juga, untuk mencoba berfoto di spot-spot tersebut harus siapkan mental dan keberanian. Karena spot tersebut berupa panggung-panggung kayu yang posisinya berada diatas jurang. Tapi gak usah khawatir, karena dijamin safety. Diberikan pengaman dan dibantu oleh tenaga-tenaga ahli yang sudah berpengalaman.
Selain kalibiru, referensi tempat wisata lain yang masih di daerah Kulonprogo diantaranya bisa coba ke Waduk Sermo (waduk yang terlihat dari bukit kalibiru), Bukit Wisata Pulepayung, Air Terjun Kedung Pedut, Ekowisata Sungai Mudal, dll.
Tempatnya cukup berdekatan satu sama lain. Di kulonprogo juga terdapat pantai dan beberapa air terjun, hanya saja jaraknya cukup jauh. Untuk yang hanya menghabiskan waktu pagi sampai sore di Kulonprogo mungkin tidak akan sempat mengunjungi pantai.
Sore menjelang, sudah waktunya kembali menuju kota Yogyakarta untuk berwisata malam di pusat kota. Jika tidak kemalaman mampirlah untuk berwisata sejarah di Taman Sari, posisinya tidak terlalu jauh dari Kraton.
Taman sari merupakan tempat bersejarah peninggalan jaman dahulu. Taman istana dengan arsitektur unik nan cantik perpaduan antara arsitektur jawa dan luar. Tarif masuknya 5000,-/orang, hanya saja tempat ini akan ditutup sekitar pukul 5 sore. Wisata bangunan sejarah lainnya yang tidak jauh dari Taman Sari, ada Museum Benteng Vredeburg.
Untuk wisata malam di Jogja paling pas berkuliner. Tapi, kalau mau duduk-duduk santai sudah pasti Malioboro tempatnya.
Jalan Malioboro akan sangat ramai ketika malam tiba, selain karena para pedagang kaki lima yang membuat sesak kawasan tersebut. Kursi-kursi yang tersedia di trotoar Malioboro yang super lebar, bisa kita gunakan untuk bersantai sambil berkuliner ria. Salah satu kuliner yang sangat banyak dijajakan sekitaran Malioboro yaitu sate lengkap dengan lontongnya.
Satu hal yang mesti di ingat ketika menggunakan kendaraan ke Malioboro, kita akan sangat sulit memarkir kendaraan di area tersebut. Jadi sebetulnya, jika hendak ke Malioboro lebih enak jalan kaki. Tapi kalau memang mengharuskan menggunakan kendaraan, bisa mencari tempat parkir sekitar.
Salah satunya di area parkir Malioboro Mall atau di Parkiran Abubakar Ali sebrang Jl. Malioboro. Bisa juga di Parkiran Pasar Beringharjo, hanya saja (kalau tidak salah) parkiran tersebut hanya buka sampai sore hari.
Saya rekomendasikan di Parkiran Abubakar Ali saja, letaknya tidak terlalu jauh. Hanya perlu menyebrang jalan untuk sampai ke Malioboro. Tempat parkir cukup luas bertingkat, bisa untuk kendaraan roda dua & empat. Untuk tarifnya sendiri hanya 3.000,- (motor).
Alternatif wisata malam selain Malioboro bisa ke Alun-alun Selatan (biasa di sebut Alkid / Alun-alun kidul). Bisa juga mencoba wisata malam yang cukup hits juga di Jogja, yaitu Taman Pelangi.
Berada di area Monumen Yogya Kembali (Monjali), kurang lebih sekitar 20-30 menit dari pusat kota Jogja. Taman pelangi sangat cocok untuk para traveler yang hobi menikmati keindahan suasana malam, buka setiap hari dari pukul 5 sore hinggi 11 malam. Taman pelangi berupa kumpulan gemerlap lampu lampion yang menghiasi seluruh area taman. Untuk tarifnya sendiri yaitu 15k/orang (weekday), 20k (weekend).
Puas berwisata malam, jangan lupa mampir berkuliner sebelum pulang ke penginapan untuk istirahat. Untuk referensi kuliner malam di Jogja bisa ke daerah wijilan tadi (pusat penjual gudeg), atau menikmati angkringan yang cukup terkenal dan legendaris yaitu Kopi Joss / Angkringan Lik Man sekitar tugu Jogja dan www.biancorossorestaurant.com.
Perjalanan hari pertama kami di Jogja sudah cukup. Kami bergegas pulang menuju penginapan, beristirahat mengumpulkan tenaga untuk esok hari. Perjalanan masih sangat panjang, dan masih banyak wisata-wisata yang akan dikunjungi di hari ke-2 dan ke-3.
Mau info penginapan murah? Baca sampai habis ya.
Lanjut dulu ke artikel lanjutannya bisa dibaca Referensi Tempat Wisata dan Kuliner Jogja Part 2.
Enjoy~
Budayakan Comment Setelah Membaca :)
Posting Komentar