Blog story telling, membahas tentang pengalaman pribadi dalam melakukan perjalanan traveling mengunjungi berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara, serta bercerita pengalaman hiking yaitu pendakian ke gunung-gunung Indonesia.
Pendakian Gunung Ciremai, Puncak Tertinggi di Jawa Barat
zoetami
Update:
... menit baca
Dengarkan
Gunung Ciremai merupakan salah satu gunung yang berada di Jawa Barat. Dengan ketinggian puncaknya yang mencapai 3078 meter diatas permukaan laut, Ciremai menjadi gunung paling tinggi dan menjadi atapnya Provinsi Jawa Barat. Gunung Ciremai yang juga dikenal dengan nama "Cereme" atau "Ciremay" adalah gunung berapi bertipe stratovolcano yang merupakan bagian dari cincin api Pasifik. Lokasinya terletak sekitar 50 kilometer sebelah timur laut Kota Cirebon, tepatnya berada di antara dua kabupaten, Majalengka dan Kuningan.
Karena menyandang predikat gunung tertinggi di Jawa Barat, Gunung Ciremai selalu menjadi tujuan para pendaki yang mencari tantangan dan juga keindahan alam yang menakjubkan. Saya akan mengulas lebih jauh mengenai pendakian Gunung Ciremai di artikel ini.
Pengalaman Mendaki Gunung Ciremai, Atapnya Jawa Barat
Beberapa waktu lalu, tepatnya pertengahan bulan Agustus 2023, saya berkesempatan menyambangi Gunung Ciremai. Gunung yang telah lama ada dalam wishlist, namun baru bisa berjodoh sekarang. Inipun harus melewati kesulitan demi kesulitan sebelum akhirnya berhasil kesana.
Jujur saja, mendaki gunung di Jawa Barat itu tingkat kesulitan lebih besar dibandingkan mendaki gunung-gunung di jawa tengah dan timur. Bukan soal jalurnya, namun dalam hal informasi, akses, termasuk juga dalam mencari team atau teman mendaki.
Mengapa sulit? Mungkin alasannya karena gunung-gunung di Jawa Barat itu masih kalah populer dengan gunung-gunung di jawa bagian tengah dan timur. Pengelolaan yang kurang baik juga andil besar terhadap ketimpangan itu. Sudah menjadi rahasia umum ya, kalau simaksi gunung-gunung Jawa Barat itu mahal-mahal, sehingga pendaki kadang lebih memilih melipir ke jawa tengah atau timur. Bayangkan saja, untuk simaksi rata-rata pendaki perlu membayar 50.000 - 150.000 / orang untuk satu kali pendakian. Itu besarnya lima bahkan sepuluh kali lipat biaya mendaki di jawa tengah atau timur.
Sayangnya, dengan membayar biaya semahal itu sering kali tidak sebanding dengan apa yang didapatkan oleh para pendaki. Misalnya, fasilitas basecamp yang kurang memadai, akses yang sulit ataupun jalur pendakian yang kurang terurus. Bagi saya pribadi, membayar mahal untuk sebuah hobi itu tidak masalah, asalkan biaya yang kita bayarkan benar-benar dipergunakan dengan baik, bijak dan sesuai peruntukannya (tidak masuk kantong pribadi). Tapi kalau diperhatikan, dengan masih banyaknya oknum-oknum calo di setiap taman nasional dan pintu pendakian, sudah tau lah ya ending-nya gimana. Wallahualam.
Oke kembali ke topik pendakian Gunung Ciremai.
Persiapan Pendakian Gunung Ciremai
Ada 5 jalur pendakian Gunung Ciremai, 2 basecamp di wilayah Majalengka (Apuy dan Trisaksi Sadarehe) dan 3 basecamp di Wilayah Kuningan (Palutungan, Linggajati dan Linggasana). Saya memilih jalur Apuy di kabupaten Majalengka.
Basecamp Gunung Ciremai via Apuy atau sering dipanggil dengan sebutan Basecamp Berod beralamat di Desa. Argamukti, Kec. Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat 45462. Sekitar 25 KM dari pusat kota Majalengka dan 55KM dari kota Cirebon. Bagaimana cara kesana?
Rute Kendaraan Umum Menuju Basecamp Ciremai via Apuy
Seperti biasa, sebelum keberangkatan saya menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai rute angkutan umum menuju basecamp. Dan betapa sulitnya saya mendapatkan informasi yang lengkap nan akurat. Setelah mencari kesana-kemari dan bertanya kepada salah seorang warga lokal (yang nantinya menjadi driver yang antar jemput saya) akhirnya paham. Saya tidak sabar untuk berbagi info ini kepada teman-teman semua agar kalian tidak mengalami kesulitan yang sama seperti saya.
Jadi guys, tidak ada angkutan umum yang langsung menuju atau melewati basecamp Apuy Ciremai, melainkan kita harus menggunakan jasa pick-up atau antar-jemput yang biasa ditawarkan oleh para penggiat wisata di sekita basecamp Apuy. Terminal terdekat yang bisa dijangkau adalah terminal Maja di Jl. Raya Talaga - Cikijing. Ini bukan terminal utama di Majalengka, melainkan hanya terminal transit. Jaraknya sekitar 12 KM dari pusat kota Majalengka.
Untuk ke terminal Maja, kita bisa menggunakan kendaraan umum dengan jurusan Cikijing. Dari manapun asalnya kamu, mau dari Bandung, Jakarta atau Cirebon, naiklah kendaraan yang menuju Cikijing dan minta turun di Terminal Maja. Pengalaman saya sendiri yang datang dari Bandung, saya naik kendaraan elf atau bus 3/4 trayek Bandung - Cikijing dan turun di Terminal Maja. Opsi lain bisa juga naik kendaraan travel. Sedangkan jika dari arah Jakarta, Bekasi dan sekitarnya bisa menaiki bus Primajasa yang melewati terminal Maja. Saya tidak hapal trayeknya, namun kawan mendaki saya yang berasal dari Tangerang kemarin naik bus Primajasa dari Terminal Kalideres.
Dari Terminal Maja ke Basecamp Apuy jaraknya masih sekitar 14KM dan tidak ada ada lagi kendaraan umum. Opsinya adalah naik ojek yang banyak mangkal di terminal dengan tarif 50.000-100.000 / satu kali jalan, atau sewa kendaraan losbak alias bak terbuka dengan tarif Rp. 300.000 - 450.000 (pergi-pulang) tergantung jumlah penumpang. Jika kamu datang rombongan, opsi kedua bisa menjadi pilihan, biasanya per-orang hanya mengeluarkan Rp. 50.000,- (PP), jauh lebih hemat dibanding naik ojek.
Sempat bingung karena rencana awalnya saya hanya akan datang ber-2, sehingga kalaupun sewa losbak akan tetap mahal. Lalu bertambahlah 2 kawan sehingga total menjadi 4 orang. Setelah nego dengan bapak driver, deal dengan harga Rp. 300.000 pergi - pulang (dibagi 4 orang). Surprisingly, menjelang hari H, sang driver mengabari bahwa ada 3 orang lain di hari yang sama yang menyewa jasanya, sehingga boleh digabung dengan tarif Rp. 420.000 (dibagi 7 orang). Jadi lebih murah kan? Satu orang hanya membayar Rp. 60.000 (pergi-pulang) sama dengan Rp. 30.000,- / satu kali jalan. Alhamdulillah rejeki. Saran saya, cari teman barengan sebanyak-banyaknya jika akan mendaki Gunung Ciremai khususnya melalui basecamp Apuy ini.
Kontak Pick Up Basecamp Apuy: 0852-9535-2708 (Kang Ade)
Jika menggunakan kendaraan pribadi bagaimana? Itu sih lebih simple lagi. Langsung saja arahkah kendaraan kamu menuju kampung Argamukti, bisa pakai maps. Lokasi kampung tidak jauh dari tempat wisata yang sudah cukup terkenal di Majalengka, yaitu Terasering Panyaweyan. Namun, untuk kendaraan roda 4 tidak bisa sampai basecamp ya, melainkan hanya sampai batas kampung terakhir dan bisa diparkir di kantor desa Argamukti. Selanjutnya tetap harus sewa kendaraan losbak atau bak terbuka dengan tarif yang lebih murah.
Karena lokasi basecamp ada di atas bukit dengan medan jalan yang hanya berupa cor yang sempit dan menanjak, sehingga semua kendaaraan roda empat tidak diperbolehkan sampai atas. Kalau motor masih boleh, dengan syarat sudah terbiasa dengan medan jalannya yang sulit.
Tentang Basecamp Apuy
Sore itu kami dijemput di terminal Maja oleh kang Ade sekitar pukul 3 sore. Perjalanan dari terminal menuju Basecamp Apuy sekitar 30 menit, menyusuri perkampungan dengan medan berkelok dan sesekali menanjak tajam.
Kami akan mulai mendaki esok hari dan rencananya malam ini akan istirahat di basecamp. Di perjalanan, kang Ade menawarkan untuk singgah di rumahnya yang sering dijadikan homestay tempat transit para pendaki, namun salah satu penumpang (bukan team saya) menyarankan untuk langsung dan bermalam di basecamp saja, supaya besok bisa mendaki pagi katanya. Semua setuju, meski akhirnya saya sedikit menyesal, karena ternyata tempat istirahat di basecamp Ciremai via Apuy atau basecamp Berod ini sangat kurang memadai.
Terdapat beberapa bangunan yang bisa dijadikan tempat istirahat para pendaki, namun tempatnya sangat kotor dan tidak terurus. Tau gini mampir di rumah kang Ade saja, tapi yasudah mau gimana lagi, akhirnya harus bersih-bersih dulu biar agak nyaman. Jadi, untuk teman-teman yang hendak datang dan bermalam, lebih baik menginap di homestay saja ya kemudian naik ke basecamp pagi-pagi. Mungkin sedikit lebih nyaman istirahatnya.
Untuk fasilitas pendukung sekitar basecamp sebenarnya cukup lengkap, ada mushola, toilet (jumlah banyak dengan air melimpah), warung-warung untuk makan atau jajan dan tersedia juga camping ground (banyak para pengunjung yang hanya sekedar camping tanpa mendaki).
Estimasi Pendakian Gunung Ciremai via Apuy
Pagi itu, jumat 18 Agutus 2023 kami bersiap untuk memulai pendakian. Setelah mandi, ganti pakaian dan packing ulang semua perlengkapan, kami mengurus perijinan dan membayar simaksi Rp. 70.000,- / orang. Oh ya, jauh hari sebelum datang kita harus booking online dulu ya di websitenya taman nasional dan membayar via transfer Rp. 5.000 / orang (weekday). Kami dibantu Kang Ade untuk mengurus perijinan sehingga hanya menunggu sambil beres-beres.
Selanjutnya pendaki akan di tes kesehatan berupa tensi darah oleh pihak pengelola, tapi katanya boleh di skip karena hanya formalitas. Hehehe. Jangan ditiru, ya.
Setelah perijinan selesai, kita diberikan kupon makan untuk ditukar di warung sekitar basecamp. Kupon makan gratis ini bisa ditukarkan sebelum berangkat atau sesudah turun. Kami memutuskan menukar sebelum berangkat karena kebetulan belum sarapan. Setelah selesai makan, kamipun siap untuk memulai pendakian.
Basecamp ke POS 1
Kami memulai pendakian dari basecamp tepat pukul 09:45 pagi. Mula-mula jalur berupa jalan setapak bermedan tanah gempur. Dari sini belum ada tanjakan, hanya sesekali saja naik sedikit demi sedikit, selebihnya didominasi jalan lurus dan rata. Jalur menuju POS 1 ini masih terbuka sehingga lumayan panas sekaligus berdebu karena tanah gempur yang kering akibat kemarau.
Sebenarnya dengan jalur yang rata seperti itu, ke POS 1 ini masih mungkin dilalui motor. Kenapa gak disediain ojek seperti gunung lain, ya? Bagus sih, mungkin karena kawasan taman nasional jadi sangat menjaga kelangsungan ekosistem di hutan sekitar.
Trek menuju POS 1 ini cukup panjang, jaraknya sekitar 1000 meter atau 1 KM. Setelah berjalan sekitar 45 menit (dengan sedikit istirahat), akhirnya tiba di POS 1 (Arban) sekitar pukul 10:25 AM.
POS 1 ke POS 2
Setibanya di POS 1, kami istirahat sejenak bersama para pendaki lain yang kebetulan juga sedang beristirahat disana. POS 1 ditandai dengan sebuah shelter untuk transit para pendaki. Cukup 15 menit saja, kamipun melanjutkan kembali pendakian menuju POS 2 sekitar pukul 10:40 AM.
Menuju POS 2 vegetasi sudah memasuki hutan lebat sehingga lebih teduh. Untuk medan, mulai menanjak dengan tipe pijakan berupa tanah bercampur akar-akar pohon di permukaannya. Meski sudah mulai mendaki, namun masih enak dan belum menyulitkan. Jarak dari POS 1 ke POS 2 sama jauhnya seperti dari basecamp ke POS 1, sekitar 1KM. Akhirnya setelah berjalan terus dengan banyak istirahat, kami tiba di POS 2 (Tegal Pasang) sekitar pukul 11:45. Kurang lebih menghabiskan waktu 1 jam 5 menit dari POS 1.
POS 2 (ketinggian +- 1920 mdpl) berupa lahan kosong yang rata yang cukup luas, tidak ada shelter, hanya ditandai dengan papan penanda. Setibanyak di POS 2 sudah banyak rombongan pendaki lain yang sedang beristirahat. Hari itu, meski belum weekend namun para pendaki melalui jalur apuy ini lumayan banyak, mungkin memang tidak sepadat hari sebelumnya yang mana adalah tanggal merah (17 Agustus).
Karena sudah menjelang waktu dzuhur, kami berencana ishoma (istirahat, sholat, makan + ada yang tidur siang bentar) di POS 2. Jadinya istirahat lumayan lama, sekitar 1 jam, sebelum akhirnya siap melanjutkan kembali pendakian menuju POS 3 sekitar pukul 12:45 PM.
Posting Komentar