Hi kawan para pecinta air terjun. Kali ini saya akan rekomendasikan salah satu air terjun terindah yang pernah saya lihat dan mungkin salah satu air terjun terindah juga di Indonesia. yaitu Air Terjun Tumpak Sewu.
Mungkin untuk sebagian orang sudah tidak asing lagi ya dengan nama air terjun ini, khususnya bagi yang berdomisili di Jawa Timur. Air terjun ini memang berada di salah satu kota di Jawa Timur yaitu Lumajang. Tapi banyak juga lho yang mengira lokasinya di Malang, soalnya memang berbatasan sih. Apalagi seringnya pengunjung (dari luar kota) yang akan menuju tempat ini pasti mereka transit di Malang dulu, mengingat pilihan transportasi dari Malang lebih bervariasi. Bisa menggunakan kendaraan umum, angkutan online, atau bisa juga menyewa kendaraan motor atau mobil yang menjamur di Malang.
Air terjun Tumpak Sewu atau orang sering juga menyebutnya dengan sebutan Coban Sewu, menjadi salah satu destinasi incaran saya. Dulu saat pertama kali ke Malang sempat ingin mengunjungi tempat ini namun tidak cukup waktu. Akhirnya saya rencanakan untuk datang lagi ke Malang, salah satunya untuk mengunjungi air terjun Tumpak Sewu. Di artikel ini saya akan coba untuk mengulas seputar air terjun Tumpak Sewu, mulai informasi lokasi, rute, tiket masuk hingga pengalaman saya saat berkunjung kesana. Barangkali akan bermanfaat untuk kawan-kawan yang hendak berkunjung ke Air Terjun Tumpak Sewu dalam waktu dekat.
Mengunjungi Air Terjun Tumpak Sewu di Kabupaten Lumajang
Dari kota Malang saya dan 8 kawan lain berkendara sekitar 3 jam menuju air terjun eksotis ini. Perjalanan di mulai subuh-subuh sekali sekitar pukul 4 pagi. Kebetulan kereta sampai pukul 3 pagi, kami langsung tancap gas diantar salah seorang driver yang sudah janjian sebelumnya. Sebenarnya kalau teman-teman gak mau ribet, banyak paket wisata seperti tumpak sewu waterfall tour yang mana kita cukup duduk manis akan diantar sampai tujuan sekaligus di pandu. Tapi kalau teman-teman tipe backpacker seperti saya, mungkin cara ini lebih direkomendasikan.
Saya diantar oleh salah satu driver sekaligus guide dari Malang, namanya mas Teguh. Orangnya kooperatif dan tepat waktu, yang paling penting harga jasa beliau ini sangat bersaing.
Kontak Mas Teguh (Neo Backpacker): 0812-1632-0624
Subuh itu hujan gerimis, sepanjang perjalanan kami isi dengan tidur karena sangat kelelahan setelah perjalanan kereta. Bayangin, baru sampe banget setelah 16 jam bengong di kereta, langsung berangkat lagi. Tapi semua sudah melalui pertimbangan mengapa kami memilih langsung pergi pagi-pagi sekali. Katanya untuk turun ke dasar air terjun Tumpak Sewu paling pas itu pagi hari sebelum matahari terbit, karena perjalanannya cukup panjang dan melelahkan, terlebih di musim hujan.
Belum lagi kemarin tuh sebenarnya cuaca lagi kurang mendukung banget. Selain hujan ditambah lagi dengan aktivitas gunung semeru si atap pulau Jawa yang lagi batuk-batuk. Semenjak awal bulan desember lalu aktivitas Gunung Semeru sedang meningkat, banjir lahar dingin sudah terjadi beberapa kali. Sebagai yang berbatasan langsung, Malang dan terutama Lumajang cukup rawan saat itu.
Air terjun Tumpak Sewu sendiri berlokasi di kampung siji, Jl. Raya Sidomulyo, Besukcukit, Sidomulyo, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur 67374, kurang lebih 55KM dari pusat kota Lumajang, dan 65KM dari kota Malang. Posisinya cukup berdekatan dengan Gunung Semeru. Bahkan kalau sedang cerah bisa terlihat jelas Gunung Semeru dari lokasi air terjun ini.
Saya dan kawan-kawan sampai di parkiran Tumpak Sewu sekitar pukul 06:30, tiket parkir mobil Rp. 10.000,-. Lokasi pintu masuknya berada di perkampungan penduduk, jadi dari jalan raya utama perlu masuk ke jalan perkampungan sedikit. Di sekitar parkiran terdapat fasilitas toilet dan warung-warung warga, salah satunya milik pak Yanto yang pagi itu memandu kami untuk explore Air Terjun tumpak sewu. Pak Yanto juga punya penginapan lho, barangkali kawan-kawan ingin menginap terlebih dahulu ketika hendak berkunjung ke air terjun tumpak sewu.
Sebelum lanjut kami sarapan dulu di warung Pak Yanto ini, selanjutnya beres-beres dan ganti pakaian. Nah sebagai saran yang pertama, kalau berniat ke Tumpak Sewu dan turun ke dasar air terjun harus banget bawa pakaian ganti, karena dijamin basah. Kenapa begitu? Nanti bakal tau setelah baca sampai akhir.
Setelah semua selesai kami lanjut masuk ke area wisata Tumpak Sewu. Baru sampai pintu gerbang langsung disambut loket dan membayar Rp. 10.000,- per orang. Spot pertama adalah view Panorama, melihat air terjun dari atas. Dan wow gawat, indah banget!
Dari atas sini, panorama air terjun Tumpak Sewu terlihat sangat jelas. Benar-benar seperti yang sering saya lihat di postingan orang di media sosial. Alhamdulillah hari itu bisa melihat aslinya.
Oh ya, sebagai informasi kalau jalur masuk ke Tumpak Sewu itu ada 2. Selain melalui jalur yang saya pakai ini (Lumajang), ada juga 1 jalur lain yang masuk kabupaten Malang. Seperti sudah saya tulis diatas, lokasi air terjun ini ada di perbatasan Malang dan Lumajang. Kalau jeli, dari spot panorama di jalur Lumajang ini kita bisa melihat trek turun yang di jalur Malang, bener-bener cuma bersebrangan. Tapi konon jalur Malang sangat tidak direkomendasikan mengingat treknya sangat curam dan cukup bahaya. Kata orang tangganya masih dari kayu dan bambu, padahal jurang untuk menjangkau dasar air terjun sangat tinggi. Kalau jalur Lumajang ini sudah lumayan aman, tangganya juga sudah dari tangga besi. Seperti ini penampakannya.
Setelah menikmati panorama air terjun Tumpak Sewu dari atas, kami lanjutkan perjalanan untuk menuruni dasar air terjun. Sekitar pukul 07:30 kami start turun. Awal mula treknya berupa tembok tangga, kemudian berganti menjadi tangga besi yang seperti gambar diatas. Semakin jauh jalur semakin gak karuan, kita harus menuruni bebatuan diantara aliran air, sejenis air terjun mini gitu. Waduh! dari sini pasti sudah mulai basah dan harus ekstra hati-hati karena jalurnya licin.
Perjalanan turun kurang lebih butuh 30-60 menit, dengan tempo santai. Menjelang sampai ke lokasi kita akan menemui 2 persimpangan ke kiri dan kanan. Pilih ke kanan untuk ke Tumpak Sewu. Jalan sedikit lagi dari persimpangan itu kita bakal nemuin warung yang ternyata itu dijadikan loket juga, seorang penjaga memberikan selembar tiket dan menarik uang masuk (lagi), disini bayar Rp.10.000,- /orang.
Dari situ sebenarnya sudah hampir sampai, hanya tinggal beberapa meter lagi. Tapi jangan berharap trek sudah lebih mudah, justru semakin menantang. Kita harus menyusuri bibir sungai dan 2x menyebrangi sungai yang lumayan dalam dan arusnya deras itu. Cuma dibantu tali yang dibentangkan, ngeri-ngeri sedap pokonya.
Dan akhirnya setelah sekitar 1 jam berjalan melewati segala rintangan, pukul 08:30 kami sampai di serpihan surga yang tersembunyi itu. Haduh, sulit berkata-kata lagi. Dibawah ternyata lebih majestic. Air terjun lebih megah dan terlihat sangat luas.
Air terjun yang mengalir dari ketinggian +- 80 meter ini sangat luas membentuk tirai. Meskipun sangat menikmati keindahannya, ada juga perasaan ngerinya. Bukan karena mistis, tapi ya serem aja kalau tiba-tiba hujan gede airnya gede gakan bisa nyebrang pulang. Hehe.
Indah sekali ya air terjun tumpak sewu ini. Sangat sepadan sulit dan capeknya perjalanan untuk sampai kesini setelah melihat hasilnya. Worth it. Kami tidak berlama-lama disana, hanya 30 menit-an lalu balik kanan untuk menuju spot berikutnya. Tujuan berikutnya adalah...
Goa Tetes, Spot Andalan Selain Air Terjun Tumpak Sewu
Meski namanya masih kalah populer oleh air terjun tumpak sewu namun Goa tetes selalu menjadi destinasi tambahan ketika mengexplore air terjun Tumpak Sewu ini, kamipun tidak mau menyesal jika melewatkannya.
Padahal konon Goa Tetes itu sudah dibuka lebih dulu sebagai tempat wisata sebelum tumpak sewu lho. Namun setelah tumpak sewu dikenal dan cukup viral akibat foto dan video yang menyebar di media sosial, goa tetes seperti "diduakan".
Awalnya saya pribadi mengira lokasinya sama atau setidaknya berdekatan, ternyata jauh guys. Dari lokasi air terjun kita masih harus berjalan sekitar 1 jam menyusuri trek yang tidak kalah sulit seperti perjalanan saat turun tadi. Malahan kayaknya lebih susah deh, mungkin karena kali ini medannya menanjak.
Oh ya, kami harus membayar tiket lagi Rp. 10.000,- per orang untuk ke Goa Tetes. Bayarnya di loket warung yang tadi. Jadi kalau di total dari awal kami membayar Rp. 30.000,-/orang untuk ke 3 spot yaitu panorama, dasar air terjun tumpak sewu dan goa tetes.
Setelah ngeteh dan makan mie rebus di warung yang menyatu dengan loket tadi, kami lanjutkan perjalanan menuju Goa Tetes. Menyusuri bibir sungai, sesekali melewati air terjun-air terjun mini dan pemandangan alam lain yang indah sehingga perjalanan tidak membosankan. Tidak lupa foto-foto dulu di setiap spot yang dilewati hehehe.
Setelah berjalan kurang lebih 1 jam, sampailah kami di tujuan. Lokasi goa sangat sulit dijangkau dan berada di pinggir tebing. Sesuai namanya goa tetes ini berupa goa karst yang dangkal, goa ini berada di aliran air terjun yang mengalir terus sehingga banyak tetesan air didalam goa yang berasal dari resapan air yang menetes dari langit-langit goa.
Saya pribadi tidak sampai masuk ke dalam goa karena sudah lelah dan treknya yang licin. Tapi pemandangan disekitarnya pun tidak kalah indah kok. Disekelilingnya terlihat aliran air yang membentuk air terjun, ada juga goa-goa mini dibawahnya goa tetes.
Kami tidak berlama-lama disana, karena sudah mulai kelelahan campur kedinginan dengan baju yang sudah basah kuyup. Kamipun melanjutkan perjalanan pulang. Untuk arah pulang ternyata gak perlu balik ke arah air terjun lho, ada jalan langsung ke arah pulang dari goa tetes ini. Jalan yang sudah ada sejak dulu sebelum dibukanya wisata air terjun tumpak sewu via Lumajang. Tahun 2015 sebagai awal mula wisata air terjun tumpak sewu dibuka, barulah dibuat jalan yang menghubungkan air terjun dan goa tetes ini.
Perjalanan pulang sekitar 1 jam langsung menuju parkiran kendaraan, trek terus menanjak menaiki anak tangga. Sampai di lokasi parkiran kami langsung bersih-bersih dan ganti pakaian, makan siang dan bersiap untuk pulang kembali ke kota Malang.
Mungkin segitu dulu ulasan dari saya mengenai wisata air terjun tumpak sewu dan goa tetes yang berada di Kabupaten Lumajang. Wisata yang sedang hits dan menjadi favorit para pelancong baik lokal maupun wisatawan mancanegara. Semoga bisa dijadikan tambahan informasi ya, juga bisa memberikan gambaran untuk kawan-kawan yang hendak berkunjung kesana. Selamat terkagum-kagum melihat kemegahan air terjun Tumpak Sewu.
Budayakan Komentar Setelah Membaca:)
Posting Komentar