Kali ini ingin sedikit berbagi pengalaman trip singkat saya 2 bulan lalu untuk pertama kalinya keluar dari Indonesia. Ketika kenaikan tiket pesawat yang sangat signifikan akhir-akhir ini yang sempat menjadi perbincangan panas di kalangan para pejalan. Naik nya itu loh, bisa berkali-kali lipat. Bikin para traveler puter otak supaya tetap bisa melanjutkan misinya masing-masing.
Fakta tersebut menjadi salah satu alasan saya dan banyak orang berpindah haluan untuk pergi liburan ke luar negeri. Karena ternyata, tiket pesawat ke luar bahkan jauh lebih murah daripada domestik. Selain soal tiket yang melambung tersebut, keinginan untuk ke luar negeri juga sudah ada dalam bucketlist saya. Maka saat kesempatannya datang, dipilihlah Malaysia, negara tetangga yang selalu menjadi percobaan para backpacker Indonesia yang memulai pengalaman ke Luar Negeri.
Alasan utama tentu saja karena jarak yang dekat, bahasa dan budaya yang tidak jauh berbeda. Juga kemudahan-kemudahan lainnya seperti tiket murah dan persyaratan masuk ke Malaysia pun tidak terlalu ribet. Di artikel ini saya akan berbagi pengalaman melakukan perjalanan backpacker ke Malaysia untuk pertama kalinya. Mulai dari persiapan, itinerary sampai budget yang dihabiskan.
Sedikit bocoran aja nih guys, untuk perjalanan kemarin saya menghabiskan uang tidak lebih dari 2 juta saja lho. Itu sudah seluruhnya termasuk tiket pesawat dan oleh-oleh. Kok bisa? Nanti kita kupas lebih tajam. Hehe.
Pengalaman Liburan Hemat ke Malaysia Untuk Pertama Kali
Kenapa untuk pemula? Karena kalau sudah biasa kesana atau minimal pernah sih mungkin sudah tidak perlu lagi informasi-informasi ini. Info dasar sekali. Jadi kalau kalian sudah pernah atau sering ke Malaysia boleh skip artikelnya. Hehe
Baca Juga: Info Gunung Galunggung Terbaru
Awal mula perjalanan itu terjadi, ketika saya mendapat informasi tentang promo tiket pesawat pada tahun 2018 lalu. Yaitu free seat Airasia. Awalnya iseng cek-cek harga dan tanggal promo sampai akhirnya mendapat harga termurah pada saat itu yaitu 350.000 untuk pergi pulang (PP) Jakarta – Kuala Lumpur.
Galau dong, ambil gak ya?! Secara saya tidak ada rencana sama sekali awalnya. Tapi kalau kata pepatah “lebih baik menyesal karena membeli, daripada menyesal karena tidak membeli”. Haha. Iman sayapun tidak sanggup, yang akhirnya saya checkout juga. Lagian ini kan hanya bayar pajak bandaranya saja, sudah hampir gratis, sayang banget kalau dilewatkan. Saat itu harga tiket ke Kuala Lumpur dari Jakarta sekitar 1.5juta (PP). Itu kalau normal nya.
Sengaja saya memilih tanggal yang masih sangaaaat jauh, hampir 1 tahun. Hahaha. Karena seperti disebut diatas, setengah iseng aja. Saat itu sih mikirnya, gimana entar aja mau jadi berangkat atau ngga. Sambil mikir dulu, sambil sedikit demi sedikit mempersiapkan dan nabung dulu. Apalagi saya pun belum punya pasport waktu itu, dan juga belum ada gambaran sama sekali soal si negara tujuan. Kalau semesta mendukung pasti berangkat kok. Kalau ngga? Ya siap aja ikhlas untuk 350K.
Selagi waktu berjalan, saya berhasil meracun teman-teman untuk pergi backpackeran bareng. Terkumpul 7 orang waktu itu yang mana teman-teman dekat saya.
Sebenarnya ini pasukan tetap sih. Masih sama dengan yang barengan backpackeran ke Bali 2 tahun lalu. Untuk tiketnya, mereka melakukan booking terpisah. Dengan harga tiket yang tidak terlalu jauh berbeda dengan yang saya pesan waktu itu. Sekitar 400 ribuan mereka dapatnya.
Sedikit info saja, maskapai Airasia sering sekali mengadakan promo, baik free seat ataupun diskon-diskon yang sangat lumayan menggiurkan. Rajin cek-cek deh ke web nya yang beralamat di www.airasia.com.
Setelah hampir 5 bulan booking tiket, saya (dengan teman-teman) baru memutuskan untuk fix berangkat dengan pertimbangan yang cukup matang. Lalu step selanjutnya adalah membuat paspor. Beberapa hal yang ingin saya bagi untuk informasi atau pengetahuan teman-teman yang akan melakukan trip ke Malaysia, khususnya untuk yang baru pertama kali.
Itinerary atau Rencana Perjalanan Backpackeran Murah di Malaysia
Setelah banyak mencari tau tentang negara tujuan kami yaitu Malaysia, banyak informasi baru yang di dapat. Fakta pertama, ternyata wisata di Malaysia bukan cuma di Kuala Lumpur, dan untuk perjalanan yang lebih puas tidak akan cukup 2-3 hari saja.
Karena awalnya tidak tau menau soal Malaysia dan masih menerima anggapan orang-orang bahwa Malaysia paling hanya sebesar Jakarta ceunah haha, jadilah saya memilih 4 hari 3 malam. Dan ternyata oh ternyata. Kecepetan... Belum puas rasanya. Masih banyak tempat-tempat yang tidak berhasil dikunjungi. Faktor lainnya yaitu harus menyesuaikan jadwal cuti teman-teman yang kerja kantoran.
Dengan waktu yang singkat itu kami baru sempat menjelajah kota Kuala Lumpur saja, ditambah melipir sebentar ke Putrajaya. Masih banyak tempat-tempat lain yang menarik di Malaysia seperti Melaka, Colmar Tropical, atau kalau banyak waktu mungkin bisa sekalian ke Langkawi dan Penang. Berikut itinerary kami selama di Malaysia
Hampir semua tujuan wisata di itinerary di atas adalah wisata-wisata andalan Kuala Lumpur. Yang agak jauh palingan cuma Genting dan Putrajaya. Ya memang, untuk yang pertama kali datang ke Malaysia tujuan wisata pasti tidak akan jauh dari pusat kota Kuala Lumpur sih. Kata orang biar sah pernah ke Malaysia kan harus poto di bangunan iconic-nya yaitu Menara Petronas. Tapi sebenarnya gak harus juga sih. Hehehe.
Sedikit tentang Putrajaya dan alasan kenapa kami memutuskan untuk mengunjunginya. Putrajaya adalah salah satu kota atau wilayah di Malaysia yang mana menjadi pusat pemerintahan atau administrasi Malaysia menggantikan Kuala Lumpur. Mungkin karena sudah kepenuhan di Kuala Lumpur, akhirnya semua pemerintahan dipindahkan ke Putrajaya. Didirikan tahun 1995.
Keistimewaannya adalah kotanya sepi, bersih dan tertata rapi. Benar-benar adem disana, gak ada macet, jalan kaki juga enak. Terus karena lokasinya lumayan dekat dengan bandara jadi sambil jalan dari Kuala Lumpur ke Bandara, kami mampir ke Putrajaya untuk 1 malam. Gitu ceritanya. Disana juga ada beberapa tempat wisata menarik, seperti masjid nya yang megah, kantor-kantor pemerintahan Malaysia yang keren dan unik-unik, dll.
Transportasi Umum di Malaysia Untuk Para Backpacker
Transportasi di Malaysia (at least, di pusat kota Kuala Lumpur dsk) sangat tertata rapi, semua terintergasi satu sama lain. Bahkan sepertinya jauh lebih baik dan canggih daripada di Indonesia. Sekalipun turis yang baru datang kesana, dijamin tidak akan kesulitan deh untuk masalah transport.
Baca Juga: Wisata Religi Lintas Agama di Semarang
Untuk transportasi umum di jantung kota Kuala Lumpur yang paling di andalkan adalah kereta. Kalau di Indonesia ada Commuter Line dan baru-baru ini ditambah dengan MRT, disana juga ada. Sebutannya komuter, bahkan disana sudah ada beberapa jenis kereta yang dipakai sehingga lebih lengkap. Diantara Monorail, LRT, MRT dan Komuter.
Sebenarnya tidak banyak perbedaan antara kereta-kereta itu secara fisik. Hanya soal rute dan kecepatan saja. Yang akan sedikit membingungkan para turis soal transportasi di Malaysia, paling tidak hanya soal rute nya. Kita harus mempelajari rute yang akan dilalui oleh masing-masing kereta. Supaya tidak salah naik. Karena laluan atau rel kereta yang pun berbeda antara yang satu dengan yang lain, jadi gate untuk keluar dan masuk di stasiun pun akan berbeda. Nah ini! yang bikin saya agak membuang-buang waktu saat disana kemarin. Apalagi stasiun-stasiun disana itu luas dan besar-besar. Jangan sungkan bertanya pokonya kalau sudah bingung, biar gak muter-muter. Berikut peta laluan kereta di Kuala Lumpur dan sekitarnya.
Buat kalian yang berencana pergi backpackeran ke Malaysia, coba deh pelajari dulu peta transportasi diatas. Kalau dilihat-lihat pusing ya. Tapi lama-lama bakal paham kok, dan pada kenyataan gak serumit itu. Di peta itu terlihat kalau pusat transportasi itu hampir semua melalui atau transit di KL Sentral. Ya, KL Sentral memang pusat dari seluruh stasiun di KL. Semua jenis transportasi terintegrasi dari sana.
Untuk ongkos kereta nya sih sangat terjangkau, tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Yaitu kisaran 1-3 ringgit saja (tergantung jarak), atau kalau dirupiahkan tidak lebih dari 10K kok. Selain kereta, disana juga tersedia bus. Bus biasa digunakan untuk perjalanan yang lebih jauh, misalnya dari Kuala Lumpur ke Bandara, ke Melaka, ke Genting Highland, dsb. Ada juga bus wisata gratis di pusat kota Kuala Lumpur untuk digunakan para turis yang ingin melihat-lihat kota KL. Jom pusing-pusing. Hehe. Namanya bus ON/OFF, biasa dijadikan alternatif selain kereta. Bus tersebut akan melewati jalan-jalan protokol atau tempat-tempat yang terkenal di KL. Seperti menara kembar petronas (KLCC), KL Tower, Masjid Jamek, dll.
Okey, Karena sudah terlalu panjang di page ini, silahkan baca kelanjutannya di Panduan Lengkap Backpackeran ke Malaysia Untuk Pemula Bagian 2.
Budayakan komentar setelah membaca.
5 komentar