Rencana perjalanan adalah daftar list kegiatan kita selama melakukan perjalanan atau traveling. Biasanya di rinci secara kronologis. Mulai dari waktu, destinasi, akomodasi dan hal-hal pendukung lainnya.
Meski kenyataannya, tidak selalu ketika kita melakukan perjalanan akan membuat itinerary sendiri. Mungkin sering juga dibuatkan orang atau teman jalan kita, kan?
Apalagi jika teman-teman yang sering melakukan perjalanan dengan menggunakan jasa agen wisata. Biasanya rencana perjalanan atau itinerary sudah disiapkan dari pihak penyedia trip. Kita tinggal duduk manis saja menikmati perjalanan. Enak.
Nah, sekarang saatnya teman-teman mencoba membuat itinerary sendiri. Dijamin liburan akan lebih puas. Karena semua bisa di atur sesuai keinginan kita sendiri.
Sebenarnya harus tidak sih membuat rencana perjalanan?
Jawabannya tidak!
Banyak diantara para pejalan yang kurang senang melakukan perjalanan terstruktur. Mereka diantaranya lebih suka mengalir saja se-mood nya mereka. Biasanya para solo traveler yang melakukan hal ini.
Kalau saya sih bukan tipe yang seperti itu. Meskipun hanya pergi sendiri atau berdua, itinerary wajib bagi saya. Saya akan lebih tenang ketika sudah memiliki rencana perjalanan untuk perjalanan saya.
Meskipun, itinerary tidak selalu dijadikan keharusan aktifitas saya dalam suatu perjalanan. Artinya tidak harus selalu mengacu pada jadwal. Karena apa?
Karena faktanya, kondisi dilapangan tidak akan selalu mulus sesuai harapan. Kadang ada hal-hal diluar dugaan yang terjadi, sehingga tidak sesuai dengan itinerary yang kita buat.
Tapi paling tidak, itinerary bisa kita gunakan sebagai patokan atau gambaran kita di tempat tujuan. Apalagi jika kita belum mengenal sama sekali kota yang akan menjadi tujuan perjalanan kita.
Dari semua itu, lantas apa saja sih diantaranya keuntungan membuat itinerary atau rencana perjalanan?
Menyusun Rencana Perjalanan atau Itinerary
Secara garis besar ada beberapa hal yang menjadi acuan kita dalam membuat rencana perjalanan atau itinerary yang efektif dan efisien.
- Waktu
Pertama-tama kita harus tentukan dahulu waktu perjalanan. Berapa hari kita akan melakukan perjalanan? 2 Hari? 4 hari? 1 minggu? Ini sangat penting untuk nanti kita menentukan arah atau tujuan wisatanya.
Termasuk juga waktu kedatangan kita di tempat tujuan, dan waktu kepulangan. Ini juga harus ditentukan untuk memaksimalkan waktu kita selama berwisata. - Tujuan
Lalu tentukan destinasi wisata kita. Kemudian cari tau sebanyak-banyaknya informasi yang berkaitan dengan tempat tujuan tersebut. Mulai dari tempat-tempat menarik di sekitar, transportasi yang mendukung disana, kultur, perkiraan cuaca, serta yang tidak kalah penting adalah jarak tempuh dari satu lokasi ke lokasi lainnya. - Berapa banyak anggota
Ini perlu ya? Memang apa bedanya antara pergi sendiri dengan banyakan? Pasti itu pertanyaannya kan.
Jawabannya beda banget. Ketika kita pergi dengan anggota yang sedikit, misal hanya 2-3 orang, semua akan lebih mudah di atur. Misalnya saja soal akomodasi, penginapan, dan lain sebagainya. Semuanya berbeda. Ini memang seperti sepele, tapi faktanya sangat menentukan sekali sukses atau tidaknya suatu perjalanan. - Tempat tinggal atau penginapan
Tentukan lokasi kita akan menginap. Usahakan tidak terlalu jauh dari lokasi-lokasi tujuan kita. Semakin strategis semakin bagus, demi meminimalisir waktu dan biaya juga - Budget
Ini paling krusial sih. Dari semua yang di atas, bagian inilah yang paling menentukan. Mau berapa lama melakukan perjalanan? Tergantung biaya. Mau kemana saja? Mau naik apa? Tergantung biaya. Mau nginep dimana? Hostel? Hotel Cottage? Juga tergantung berapa kamu punya duit. Hehehe.
Menentukan perkiraan biaya yang dianggarkan sangat penting dalam membuat rencana perjalanan. Agar kita bisa menyesuaikan semua rencana dengan biaya yang ada.
Setelah memiliki data-data diatas. Lalu mulailah susun rencana perjalanan atau itinerary kita dengan lebih terperinci. Sekarang saatnya mengaplikasikannya dalam bentuk jadwal atau rencana perjalanan itu tadi.
Secara lengkap, itinerary biasanya terdiri dari tanggal, jam, kegiatan atau destinasi, estimasi biaya, dan keterangan lain.
Tapi kalau saya pribadi, selalu menyederhanakannnya dengan cukup merinci waktu dan destinasi atau aktifitas yang akan dilakukan saja.
Untuk estimasi biaya biasanya hanya sebagai catatan pribadi dan perkiraan pengeluaran. Karena kadang kala biaya yang kita dapat dari informasi-informasi di internet bukan informasi terupdate.
Tips dalam menentukan destinasi.
Urutkan lokasi-lokasi yang searah dan mulailah dari lokasi-lokasi terdekat dari pusat kota. Misalnya teman-teman menuju suatu kota menggunakan Kereta Api atau Pesawat atau Transportasi darat lain. Jadikan stasiun atau bandara atau terminal semakin start pointnya.
Dari daftar tempat-tempat tujuan yang sudah teman-teman rinci tadi, pilih destinasi manakah yang terdekat dengan lokasi start point kita. Lalu urutkan sesuai arah nya.
Ini sangat membantu agar kita tidak membuang-buang waktu dengan bolak balik, akibat dari ketidak-tauan letak tempat yang 1 dengan yang lain. Yang menyebabkan pengeluaran-pengeluaran tidak perlu, contohnya untuk transportasi atau lainnya.
Untuk memperkiraan lokasi yang searah dan jarak dari satu tempat ke tempat lain, bisa menggunakan bantuan google maps.
Tips dalam menentukan waktu atau perkiraan jam.
Selain dengan mencari tau berapa waktu yang diperlukan untuk menuju suatu tempat dengan melihat perkiraan jarak tempuhnya. Kita juga harus memperkiraan berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk stay di setiap lokasi.
Jangan kecepetan, ntar jadi gak enjoy.
Kadang tuh ya, kalau dilihat-lihat, itinerary dibuat sangat padat. Maksudnya sih bagus, supaya semua destinasi bisa dimasukan (biasanya itinerary travel agen macam ini). Mereka hanya mematok waktu yang sangat singkat, paling lama 30 menit di tempat A, pindah ke tempat B, lalu pindah lagi.
Padahal sih saya haqul yakin, kenyataan tidak bisa seperti itu. Banyak faktor yang mempengaruhi. Dari mulai yang tidak bisa diprediksi, seperti kondisi alam, cuaca, keramaian suatu tempat, dll. Sampai hal-hal lain yang sudah dibahas diatas, misal jumlah anggota nya.
Segitu berpengaruhnya ya?
Tentu! Sangat berpengaruh malah. Saya berani jamin. Hehe. Kebetulan saya sudah pernah merasakan jalan bareng dengan hanya 1 orang sampai dengan puluhan orang.
Semakin banyak anggota, yakin lah waktu yang dihabiskan di suatu tempat akan semakin lama. Sepele saja, saling menunggu berpoto misalnya. Apalagi kalau kebetulan high session sehingga tempat wisatanya penuh.
Bukan di tempat wisata saja sih sebetulnya. Ditempat makan misalnya, atau di tempat ibadah juga bisa demikian.
Maka dari itu, minimal 1 jam diperlukan untuk di satu tempat lalu kemudian berpindah ketempat yang lainnya. Mungkin itinerary kita tidak akan terlalu padat. Tapi bukannya lebih enak begitu? Tidak perlu lah terlalu memaksakan, sehingga keluar dari esensi liburan itu sendiri. Bukannya enjoy, malah capek sendiri. Hehe.
Oya, jangan lupa juga siapkan plan B, untuk kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Misal daftar destinasi optional, yang hanya akan dikunjungi jika masih memiliki waktu. Atau destinasi yang akan kita skip kalau waktunya mepet.
Menyusun itinerary yang efektif dan efisien versi saya ini mungkin bisa di aplikasi untuk teman-teman, mungkin juga tidak. Tergantung teman-teman tipe pejalan seperti apa.
Tapi paling tidak, semoga bisa memberikan referensi dan gambaran agar teman-teman mulai tertarik membuat itinerary sendiri. Gak sesulit yang dibayangkan kok.
Kalau biasanya dibuatin orang, atau ngikut itinerary orang. Sekarang coba deh buat sendiri. Itinerary bisa disesuaikan dengan style masing-masing. Seperti destinasinya, sampai budget pun bisa kita kontrol (ini paling penting).
Yuk! Rencanain aja dulu.
Budayakan Comment Setelah Membaca :)
Posting Komentar